Monday, January 19, 2015

Jangan tunda ke Pulau Tunda

Pagi itu mentari belum menampakkan dirinya ketika aku sudah duduk manis menanti seorang kekasih (cut!!!! ini hanya Pencitraan belaka) di depan sebuah minimarket dikawasan Terminal Kamp. Rambutan.

“Mau kemana mbak” tanya seorang pria yang mungkin kernet bus, pegawai asongan atau penjaga toko menghampiri

“Saya dah janjian kok mas, lagi nunggu temen” pasang senyum simpul

“ tadi disini bnyak orang janjian mau ke banten yah, tuh pada pindah nunggu di depan bus katanya”..

Sebuah percakapan singkat sebelum akhirnya aku menemukan seorang rekan bernama icha ditengah kerumunan yang akan membawa kami ke PULAU TUNDA...

Pulau tunda, dimana itu? Kayaknya gk pernah denger.. yap, begitulah reaksi sebagian orang atau

cuman ane doang yah gak tau. Well,, kita search dulu om google buat liat dimana letak pulau ini.. *gak jauh kan dari ibukota tercintahhh

Untuk sampai ke pulau tersebut, terlebih dahulu kita harus menuju pelabuhan karangantu di serang lalu melanjutkan perjananan selama 2 jam dengan menggunakan KM tunda-Karang antu atau sewa kapal nelayan di sekitar pelabuhan

Berikut saya beri kisi kisi.... How to get Karang Antu ??
  •  Bus -> Jurusan Serang - Merak Arimbi/ Primajasa/ Budiman/ Asli Prima dsb tarif dari 25k - 35k - Turun terminal Pakupatan Serang - Lanjut Angkot Dermaga Karangantu 
  • ·Mobil -> Tol Tangerang - Merak, turun di tol Serang Timur, masih sekitar 15km menuju pelabuhan Karangantu
  • Motor -> Tangerang - Balaraja - Serang - Pelabuhan Karangantu


Singkat cerita pukul 10 Pagi, akhirnya kami rombongan Kampung Rambutan tiba di karang antu yang menjadi titik MP *meeting point lhoooo yaa... 
Total peserta bolang kali ini cukup banyak berjumlah hampir 60 orang sehingga kami dibagi menjadi 2 kapal untuk penyebrangan dan selama explore pulau nantinya. Breafing sesaat lalu yakk kami siap mengarungi lautan.

Layar sudah berkembang kapten!!!



Matahari tepat berada diatas kepala ketika kapal kami menepi di dermaga. Menginjakkan kaki pertama kali dipulau terasa semilir angin panas pantai dan semerbak bau kambing menyeruak...*hehh kambing?#&*% . Untuk hal ini saya tidak sedang berimajinasi karena memang kambing sudah layaknya seperti kucing peliharaan yg berkeliaran bebas di jalanan, leyeh2 dihalaman, ngadem DPR (dibawah pohon rindang)

Welcome Pulau tunda... #Pose


kambing aja santai kayak dipantai... *emang dipantai keles

Lupakan kambing2 itu mari kita berlanjut ke tujuan utama trip ini yang tidak lain tidak bukan adalah SNORKELING, disini terdapat 3 titik penyelaman yakni di karang baja, karang nafis dan tanjung bohong. Maka setelah pelampung, fin dan kaca mata terpasang......Byurrrrrrrr!!!!! Saatnya explore keindahan bawah laut .. hiraukan panas siang hari ini saatnya mengeksotiskan kulit.. XD

Ready for snorkeling

Judulnya yang  penting bisa ngambang XD
Penampakan bawah laut pulau tunda,,, 

Hari pertama, kami hanya melakukan penyelaman di 2 spot dan sangat disayangkan banyak karang yang sudah mati dan hancur karena bom ketika menangkap ikan. Namun saat ini barisan muda di pulau tunda yang sedang menggalakkan pariwisata melakukan penanaman kembali terumbu karang dan melarang nelayan menangkap ikan menggunakan bom, meskipun butuh waktu lama untuk memperbaikinya tapi salut sama aksi nyata yang satu ini.

kamipun bergegas angkat diri menuju kapal berpamitan pada ikan dan terumbu karang untuk mengejar sunset. Rupanya nasib kami sedang mujur ketika perjalanan pulang tiba2 kami dihebohkan dengan muculnya lumba lumba yang asyik melompat lompat berenang dekat dengan kapal.. ahh rasanya dapat bonus dari pulau tunda.

si lumba lumba..... akkkkkkkkkk pengen ikutan nyemplung lagi


Karena sesuai tagline seorang pujangga ternama, hampa adalah senja tapi tak jingga maka kami melanjutkan perburuan mengejar sunset dengan berjalan kaki sekitar 20 menit dari dermaga ke arah mercusuar namun sayang untuk kesekian kalinya merasakan hampa lagi karena senja tak berbaik hati menyapaku sore itu.

Berburu senja yang gagal... 

Mercusuar tempat menikmati senja di pulau

Keseruan lain dari pulau tunda adalah listrik yang hanya menyala dimalam hari itupun dengan kuota yang terbatas dan lagi “there’s no signal for your smartphone’ jadi ucapkan selamat tinggal untuk handphone canggih anda.
satu hal yang saya sadari dari trip ini ternyata mengasingkan diri disebuah pulau tanpa ribet sama urusan eksis di social network, diteror kerjaan, pacar (kalo punya), atau teman diluar sana yg nyari oleh2, tanpa ada orang yang asyik dengan dunia nya sendiri di layar handphone jauh lebih menyenangkan. 

Yapp, kami dapat lebih banyak menghabiskan hari dengan berbagi cerita perjalanan dan senda gurau sesama traveller. Seperti malam ini menikmati dermaga sambil gosip, main kartu, ngelamun atau tidur (*yang ini asli ada yg tidur sampe subuh di dermaga, bangun2 yang nemenin makhluk lainn,,, #edisi Horor)




Hari ke dua di pulau tunda sesuai jadwal adalah berburu sunrise namun kembali mission failed karena awan lebih mendominasi pagi itu, acara pun berlanjut snorkeling tapi untuk beberapa orang termasuk saya sendiri rasanya sudah tidak mau basah2an karena kamar mandi terbatas dimana antrean mandinya itu looo kagak nahan...
Jadilah kami hanya tracking santai mengelilingi pulau menuju pantai disebelah utara yang menjadi tempat snorkeling kawan2 yg lain. 


Pantai teduh berparsir putih dengan tekstur kasar



background kapal n anak2 yg lagi pada snorkeling..




31 Agustus 2014 pukul 13.00 saatny kami kembali ke realita ibukota, kembali berlayar, kembali menuju rumah, kembali menjadi makhluk yang tidak bisa lepas dari 1 kata ajaib INTERNET dan segala modernisasinya ...
                                            @ranzz_21

Terimakasih pulau tunda karena hari itu aku belajar kembali tentang arti sebuah kebersamaan dalam kesederhanaan... #Tsahhhhh

1 comment:

  1. mba, boleh minta nomor kontak sewa kapal ke pulau tunda?

    ReplyDelete