Saturday, August 22, 2015

Green Canyon

“Buahahahaaa,,, masa belum pernah ke pangandaran sih neng!? Katanya lagi hobi travelling, udah nyampe ke ujung barat indonesia... masa kalah sama ibu2 pengajian di komplek ahhh...”

Pernyataan nyinyir tersebut diiringi tawa kemenangan karena berhasil nemu tempat jalan yang belum pernah saya kunjungi dibandingin sama seorang ibu rumah tangga yang hobinya ngurus anak... Okeh fix kalo gitu pangandaran mesti masuk list berikutnya buat jalan jalan..

Penghujung tahun 2014, akhirnya saya yang jomblo akut (Cuilehhh malah bikin pengakuan) janjian buat ambil cuti barengan sama keluarga abang beserta anak dan istrinya buat jalan2 seminggu full mo keliling pulau jawa... Rutenya adalah Pangandaran, Jawa Barat  *list utama biar gk ada yg nyinyir lanjut pulang kampung halaman di purworejo mampir yogya atau terbalik yang sebnernya  ke yogya mampir purworejo  kemudian ngesot ke malang, jawa timur.

 Nahh mari meluncur ke part pertama PANTAI PANGANDARAN....

here we go...!!




kami sampai di area pantai pengandaran sekitar pukul 1 pagi karena emang niat awal abang ane  adalah pengen bangun tenda dipinggir pantai bobo pakai sleeping bag biar menyatu sama alam, tapi yang ada begitu sampai pantai gelap gulita ditambah angin bergemuruh kenceng pake banget. Jadi mari lupakan ide konyol buat bobo dipinggir pantai saatnya merapat kasur dulu.

akhirnya setelah nego sengit sama tukang ‘vila vila vilaaa’ (nada ala2 tukang villa di puncak)... kita dapet penginapan sebuah rumah dengan fasilitas 2 kamar tidur, ruang tengah + TV, kamar mandi hanya Rp. 100.000/hari ini murah kan?! Bangettt,, letaknya emang agak masuk kedalam gak pas ditepi pantai, tapi lumayan daripada kebawa ombak malem2 lalu dimakan ikan. #ikan juga pilih2 makan orang



Pagi harinya kami sudah bersiap siap main dipantai, tapi kok kayaknya kurang seru kalo cuman maen dipantai (apa bedanya sama liburan ibu ibu pengajian dikomplek.. XP), kita butuh liburan yang memacu adrenalin... WE WANT MORE!! WE WANT MORE!!

Hasil penelusuran Mbah Google dan tanya warga sekitar akhirnya kami memutuskan meluncur ke Green Canyon atau dalam bahasa daerah terkenal dengan nama Cukang Taneuh. Letaknya berjarak sekitar 31 KM dari pantai pangandaran. Objek wisata mengagumkan ini merupakan aliran dari sungai Cijulang yang melintas menembus gua yang penuh dengan keindahan pesona stalaktif dan stalakmit.




Paket wisata yang populer ditawarkan ditempat ini adalah body rafting yakni menyusuri tebing mengikuti arus sungai hanya dengan menggunakan pelampung. Tapi karena kemarin itu kita bawa bocah ingusan ehh ponakan kecil maksudnya kita ambil paket yang biasa aja sewa kapal seharga 150.000 untuk menyusuri sungai dan nanti kalo kita mau berenang tambah 100.000 untuk tambahan waktu berenang per 30 menit.. (ditungguin berenang aja bayarr,,,#Tepok Jidat)








Tuesday, March 24, 2015

Bule Neng Melipir ke Bali....



*Bali Part 1


Pulau dewata,,, hemhhhhhh pulau yang satu ini memang bukan tempat wisata yang antimainstream dikalangan para traveller.. tapi bali selalu punya magnet sendiri dan jadi primadona destinasi wisata buat para wisatawan domestik ataupun para bule yang betah berlama lama berjemur dipinggir pantai, termasuk salah satunya saya sendiri bule asli jawa yang lahir di sunda.. sebut saja bule Neng XD

31 Januari 2015, Sebenernya udah lupa punya tiket promo ke bali secara nih tiket cuman iseng2 beli tahun lalu ditambah jelang beberapa minggu sebelum keberangkatan terjadi kecelakaan yang menimpa maskapai penerbangan yang akan saya tumpangi tersebut. Pesawat QZ 8501 rute Surabaya-Singapura jatuh disekitar perairan selat karimata, tidak ditemukan adanya korban selamat dalam peristiwa naas ini TT.TT #PrayforQz8501. Little bit horror but the story must go on!...

Sunrise from the sky.. 

Ohh ya perkenalkan dulu travelmate explore bali kali ini adalah abang saya sendiri *Bukan abang ketemu gede loo yaa, apalagi abang tukang bakso. Namun harus diakui selama di bali dia menjelma menjadi sosok abang yang lain,, *abang Ojek Pribadi... buahahaaa

 karena yang depan lagi konsentrasi dijalanan..

tiba di bandara ngurah rai, motor yang kami sewa ternyata udah nongkrong manis di parkiran bandara. kami pun sekalian minta diantar ke Penginapan arthawan di jl. poppies 2 yang menurut kabar angin penginapan in terkenal dikalangan para backpacker karena harganya murah dengan fasilitas oke plus dpt sarapan pula, untuk pemesanan gak bisa booking by telpon or online jadi pakai rumus siapa cepat dia dapat dan kali ini kami belum berjodoh karena ternyata penginapannya penuh sodara sodaraa.

Akhirnya atas saran sang empunya motor kita menginap disekitar jl majapahit, letaknya agak jauh dari pantai kuta tapi tempat ini jauh lebih adem di telinga daripada daerah sebelumnya yang penuh para bule ajep ajepp kalo malem *mungkin c empunya motor tau selera kita lebih ke dangdutan gk bisa diajak ajojingg,,

finally, Penginapan done! Makan siang done! Mari Lanjut tidurrrr! diluar panas banget broo.. lagian kepantai disiang bolong itu ibarat mau menjalin hubungan sama seseorang yang sudah punya hati ke orang lain, menyenangkan tapi suatu saat kamu tau itu sakit, sakitnya tuh disini.. kalo abis mantai kulit kepanasan gosong masih bisa dibawa ke LBC #iklan.. kalo hati yang panas harus dbwa kemana... (mungkin kali ini otak saya panas agak korslet jadinya, next!!)




Destinasi pertama kami adalah meluncur Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, ditempat ini nantinya akan didirikan sebuah landmark patung raksasa dewa wisnu yag sedang menunggangi tunggangannya yakni garuda dengan tinggi mencapai 12 meter.

disini kita dapat menyaksikan berbagai
tarian bali seperti tari barong dan kecak sesuai waktu yang dijadwalkan
santai nonton balinese dance di Amphiteatrre GWK

c abang  kok sok imut begini... *biarkan dia gak bacaa...
Strear Theater... adem dibawah pohon rindang
Amphitheater, tempat pertunjukkan tarian bali
nahh yang ini lebih kece lah posenya... meskipun kayak abang2 tukang pijet
#bentar lagi dikeplak


Indraloka Garden

#Pose #pose #pose



ditempat ini terdapat Parahyangan Somaka Giri yakni mata air yang dipercaya memiliki
kekuatan magis untuk menyembuhkan berbagai penyakit..
semoga penyakit Jomblo akut ini juga bisa sembuh XD
Puas bernarsis ria, kami pun melanjukan perjalanan ke uluwatu yang hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit  dari GWK. Uluwatu terkenal dengan pura ditepi tebing yang akan menyuguhkan pemandangan sunset yang cantik luar biasa.
Sesampai didepan loket terdapat papan pengumuman tertulis "Wanita berhalangan dilarang masuk", meskipun penasaran saya urungkan niat untuk menghormati tempat ibadah mereka seperti kita menjaga kesucian mesjid yang melarang wanita haid untuk masuk. Okeh, cari destinasi lain.. lanjuttt Pantai suluban yang terkenal sebagai surga para peselancar.. akkkkkk jadi pengen ikut surfing terus tenggelam.. tenggalam dalam cintamu mister... haseeeekkk


Pantai ini masih berada dikawasan uluwatu, untuk menjangkaunya kami harus meniti anak tangga yang lumayan bikin ngos ngosan melewati celah batu karang. Dan begitu sampai ternyata pantainya diluar ekpektasi, meskipun pasirnya putih dan airnya jernih kebiru2an tapi pantainy sempit banget, ombak luar biasa kencengg.. dan yang surfing juga jauh ditengah laut sana gak keliatan juga kan para bule beraksi.

hey hoooo whats up broo!!

Berhasil menemukan pantai dibalik tebing karang.. we get it, we get it!! Horee

mungkin ini keisengan para surfer dikala gak ada ombak...
kiri kanan kulihat saja banyak tebing yang tinggiii... ihiiiiiiii... #nyanyi
Hari beranjak sore kami pun bergegas kembali ke kuta, namun di perjalanan kami menemukan pantai yang lain yakni pantai padang padang. Pantai ini sudah nampak jelas dari pinggir jalan, berpasir putih dan ombaknya lebih ramah sepertinya daripada pantai suluban.

Pemandangan pantai dari atas jembatan

Kaki udah terlanjur pengkor buat turun lagi kebawah 
Semburat Jingga menuju senja di perjalanan pulang
akhirnya Perjalanan hari ini terpaksa kami tutup di penginapan, hujan sudah turun dengan derasnya dilangit kuta. Malam ini pula kami urungkan niat menikmati gemerlap bali, penghantar tidur kami malam ini hanyalah suara hentakan musik yang entah dari mana masih sayup2 terdengar dari dinding kamar.

sekarang saatnya kami beristirahat, kembali mengumpulkan energi dan senyum untuk esok hari.
Saatnya membuat pulau pribadi diatas bantal... Buaahahaaaa.. Ciaooooo bali!!!!







Sunday, January 25, 2015

JeJak LanGkah di Serambi Mekkah (menemuimu... Aceh)


“Bungong jeumpa, bungong jeumpa
Meugah di aceh...
Bungong teuleubeh-teuleubeh indah lagoina”

Ingat kecil dulu, saya sering bersenandung lagu ini, dan orang rumah selalu bilang “nyanyi apa sih..??” sekarang saya tau kalo pertanyaan itu bukan untuk dijawab, tapi pernyataan halus dari kalimat “tibatan nyanyi mending cicing, atawa maen ucing sumput jug ditu!!” red: daripada nyanyi lebih baik diem, atau main sama kucing sana.. *abaikan translate dan cerita fiksi ini* #mulaiAneh. Kembali ke lagu.. Kenapa saya awali dengan lirik bungong jeumpa adalah karna lagu itu mengingatkan saya akan kota cimahi.. *sejak kapan cimahi berkaitan sama bungong jeumpa... plaaaak... fokus heyy fokus!!

Maaf sodara-sodara, kalo pagi2 memang suka susah fokus #malahcurhat.  Jadi gini, saya sedang kangen sama Aceh. Iya, aceh! Yang ada di lagu itu loh... “dari sabang sampai... merauke...” lah, aceh nya mana??  Iya acehnya ga ada, lagi main sama sitorus sama joko.. itu mah acong oy!!! Nah loh, mulai ngaco lagi #sudahlah. Mari diluruskan, jadi sabang yang ada di lagu itu letaknya di ujung barat sumatra, dan sabang ini adalah salah satu kota yang ada di provinsi aceh.

Mungkin ada yang berfikiran aceh itu nama kota, bukan, aceh ini adalah sebuah provinsi. Aceh pertama dikenal dengan nama Aceh Darussalam (1511–1959), kemudian Daerah Istimewa Aceh (1959–2001), Nanggroë Aceh Darussalam (2001–2009), dan terakhir Aceh (2009–sekarang).. Ciyeeee ciyeee smart gitu kan saya jelasinnya, padahal itu copas dari http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh *copas aja sombong*

Kunjungan saya ke aceh memang bukan bermula dari niat travelling, tapi karna kerjaan semprul yang mengganggu rutinitas santai-santai saya di kantor #lahmalahcurhat. Tapi selalu ada hikmah dibalik semua rencana Tuhan. Kerjaan semprul itu ternyata membuat saya yang ndeso ini mengenal serambi mekkah yang tersohor itu.

1st
Kedatangan pertama saya ke aceh yaitu sekitar awal April 2013, karna waktu itu kerjaan semprul masih dalam tahap koordinasi, jadi saya hanya 3 hari disana. Tiga hari yang padat, belum sempet ngacirrr ke wisata2 di aceh... Sokoor hotelnya punya view bagus jadi sempet pose kecil2an disana *emg kalo pose gede2an kayak gemanaaaa?? :3*


   
The Pade, arsitekturnya ala timur tengah          Karna lagi di tanah rencong, harus syar’i.., J
Abaikan foto modelnya yang gelap, biarlah menjadi misteri... :3
Selama di sana, malem hari nya saya sempet diajak ngopi di kopi solong ulee kareng. Tapi berhubung waktu itu keenakan ngopi dan cemal cemil, jadi lupa ambil foto :D. Kopi solong ulee kareng ini cukup legendaris di aceh. Cara pembuatan kopinya masih tradisional. Disana kita bisa melihat proses penyajian kopi yang unik karna seperti ditarik-tarik gitu (sayang bgt lupa motoin). Karna saya gak doyan kopi item, jadi menu yg saya pilih sanger.. “Woy jangan sanger gitu dong kalo ngeliatin!” Itu mah sangar jek -_-“... Sanger ini mirip kopi susu, tapi tetap saja aroma dan rasa kopinya masih kuat. Selain kopi disana disediakan juga cemilan-cemilan seperti roti srikaya, kue timpan, pulut panggang, juga kacang. Timpan merupakan salah satu makanan khas aceh, dibuat dari tepung ketan dibungkus daun pisang. Ada dua jenis timpan, timpan srikaya yg dibuat dari telur dan timpan yg berisi kelapa. Nah kalo pulut panggang, ini favorit saya, mirip seperti lemper yg dibakar, enaaaak...
Gak kerasa udah hari terakhir, dan saya harus pulang :(( beloooom trip2an ud pulang ajaa huhuuu.

2nd
Jarak sebulan, saya pun balik ke aceh karna kerjaan semprul menanti. Kali ini cukup lama disana.. 10 hari. Bayangan 10 hari bisa keluyuran kesana kemari ternyata hanya ilusi belaka, tuh kerjaan semprul bener2 menyita jiwa raga. Seminggu lebih cuman ‘ngerem’ di hotel. Syukurnya tempat nginep yg disponsorin kerjaan semprul cukup nyaman, ya gimana gak nyaman.. hotel ini cukup bergengsi di daerah banda aceh, hermes palace hotel, kalo modal sendiri palingan numpang bobonya di musholla atau kalo mau ademan numpang buka lapak di sebelah mesin atm K.
Oia hampir lupa, saya sempet sih ngabur2 bentar malemnya, buat kuliner tentunya.. sayang bgt kan kalo gak nyobain makanan khas aceh. Salah satu yang saya kunjungi yaitu canai mamak, disitu kita bisa nyobain berbagai macam roti cane, mulai dari yang kuah gule kambing sampai yang manis2 kayak keju, coklat, srikaya dan lain lainnya. Selain cane harus banget nyoba mi acehnya. Tapi jangan pernah nyari tulisan mie aceh di aceh!! Ini sama aja kayak nyari sate madura di madura atau baso solo di solo :p. Dimana ada tulisan jual mi rebus atau mi goreng di aceh, ya itulah yg namanya mi aceh ;). Tapi sebagai info, mie aceh yang recommended di banda aceh yaitu mie razali. Enyaaak :9. Harus deh nyoba kesana kalo ke banda aceh.

@ Canai MamakCane with teh tarik = perfect combo
Mie Aceh topping kepiting :9 delicious
Karna udah menjelang pulang dan saya belum sempat trip2an disana, secara mendadak di hari2 terakhir saya mutusin buat reschedule jadwal pesawat pulang, ya masaak udah jaoh2 ke aceh ga bisa explor si tanah rencong ini :D. So, setelah berhasil reschedule, di hari ke 10 abis semua kerjaan semprul kelar, saya pun langsung ngacir ke pelabuhan Ulee Lheu. mau kemana kita..??? kita nyebrang ke saaaabaaaaaaang...  ┐(‘’┐) (┌’’)┌ ┐(‘’┐) (┌’’)┌ #ulaalaa

Dari pelabuhan Ulee Lheu saya menggunakan kapal lambat, nama kapal dan tarifnya lupa.. maklum udah 2 taun yang lalu :D. Setelah kurang lebih 2 jam terombang-ambing akhirnya sampelah di pelabuhan Balohan, Sabang.


Berlabuh di Pelabuhan Balohan, Sabang
Disana kami udah dijemput sama rental mobil yg udah dipesankan sebelumnya, dan kami langsung dibawa berkeliling di kota sabang ini. Sepanjang jalan kita bakalan disuguhi keindahan alam yang keceeeh abisss.. Its a beutiful island! Ciyus deh!

Jalanan di Sabang, dengan view Danau Aneuk Laot
View pulau pulau kecil dari jalanan di Sabang
Perjalanan pun dilanjutkan ke kilometer nol, ini spot yang wajib dikunjungi kalo kita sedang ada di sabang. Tugu nol km ini merupakan penanda geografis dimana titik nol kilometer Indonesia bermula. Sayangnya tugu kilometer nol ini tidak terawat, banyak coretaan2 dan kotor sekali. Sedih melihat pemandangan sepert itu.
Pengen pentungin alay2 yang corat-coret di tempat penting kaya gini x(
Tugu Nol Kilometer atau Monumen Kilometer Nol
Kalo kita mengunjungi tugu nol kilometer ini, kita akan mendapat sertifikat dari agen perjalanan sebagai bukti pernah berkunjung ke titik nol kilometer Indonesia. Dan inilah sertifikat yang saya dapatkan.... (namanya ta buremin yo.. ndak malu saya ketauan nama lengkapnya... *kata yang baca #karepmu!! K)
Ini sertifikat nol kilometernya *pamer*
Selesai dari tugu nol kilometer, perjalanan berlanjut menuju Pantai Iboih. Di Pantai Iboih ini kita bakalan disajikan pemandangan pantai yang keceeeh... airnya jernih dan suasananya sejuk. Kita pun bisa menyewa kapal untuk berkeliling di taman laut Pulau Rubiah. Sebenarnya pihak pengelola pantai juga menyediakan jasa sewa perlengkapan snorkling, namun karna saya dan temen2 gak bawa baju ganti dan waktunya juga terbatas, maka kami putuskan buat keliling pulau rubiah saja menggunakan kapal.
Pantai Iboih
Sebelum menyebrang ke pulau rubiah
Kapal ini yang akan kami gunakan untuk nyebrang ke pulau rubiah
Keceeeh kan, airnya tosca.. my favorit color ♥♥
Landscape Pulau Rubiah
Lagi takjub liat pemandangan yang super keceeeh
Pemandangan terumbu karang dari atas kapal
Menurut informasi yang saya dapatkan, kondisi terumbu karang di taman laut pulau rubiah ini tidak seindah dulunya, ini disebabkan karena terumbu karang disana sempat rusak karena peristiwa tsunami yang terjadi di tahun 2004. Namun terus dilakukan pemugaran agar terumbu karang bisa kembali menghiasi taman laut ini. Salah satunya dengan cara menenggelamkan mobil bekas yang tujuannya agar bisa dijadikan rumah ikan2 dan untuk membentuk terumbu karang.
    
Mobil yang sengaja ditenggelamkan untuk membentuk terumbu karang      Ikan-ikan yang menghiasi taman laut rubiah
Perjalanan kembali ke bibir pantai iboih
Sendal saya aja toscanya masi lebih buduk dari aer lautnya :3
    
Main ayunan di pantai... udah berasa syuting ftv :3      Cheribel kelas berat (─‿‿─)
Sehabis dari pantai iboh, rencananya kami mau ke Benteng Anoi Itam. Namun karna cuaca sedang tidak mendukung dan hujan mulai turun, akhirnya kami hanya bisa melihat benteng dari kejauhan. Benteng ini merupakan benteng peninggalan jepang yang berada di atas perbukitan dan agak sedikit menjorok ke laut. Kalo memaksakan naik ke atas dalam keadaan hujan akan berbahaya karna jalanan licin. Kami berteduh di sebuah warung sambil menunggu hujan agak reda dan kami memesan rujak aceh disitu.
Penampakan rujak aceh
Hari sudah semakin sore, kami pun menuju ke penginapan untuk istirahat sejenak. Malam harinya barulah kami dijemput lagi untuk makan malam. Kali ini kulinernya cukup unik, sate gurita... #welehweleh.
Sate gurita ini enak! Ciyus deh.. kenyal-kenyal maknyoss :9
Setelah kenyang.. kami diajak berkeliling di area perkotaan, sayang sedang ada pemadaman, jadi kondisinya gelaap gulita. Tapi dalam keadaan gelap pun saya dan temen2 saya masih sempet belanja ♉(‾⌣‾)♉ banyak toko2 yang menjual oleh2 khas sabang, yang paling mahsyur ya pia sabang, selain itu banyak pula kaos2, gantungan kunci dan lain sebagainya beratribut sabang, bisa dibeli buat oleh2. Habis belanja oleh2 kami kembali ke penginapan untuk istirahat, karna besok pagi2 sekali harus segera ke pelabuhan buat balik ke banda aceh. Esok harinya kami pulang ke banda aceh dan lanjut deh balik ke jakarta.

Gak berasa... udah panjang kali lebar gini ceritanya. Padahal masih ada kelanjutan cerita tentang aceh di kunjungan saya yang ketiga. Tapi lanjut di post selanjutnya aja kali ya... Ni tangan udah keriting ngetik sambil ngabisin nasi (¬˛ ¬")

Bubye