Friday, January 9, 2015

Baluran.. 'Taste' Afrika di Ujung Pulau Jawa


*Banyuwangi Part 2


Berawal dari rasa penasaran yang kuat ingin menikmati petualangan ala ala tarzan di afrika. Trip goes to banyuwangi berlanjut menuju Taman Nasional baluran yang dikenal sebagai Africa Van Java.

Savana Bekol- Taman Nasional  Baluran
Baluran itu dimana?? sedikit info gaess,, Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Dikutip dari sumber terpercaya Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Terdapat 155 jenis burung dan 26 jenis mamalia termasuk banteng yang merupakan maskot dari taman nasional tersebut. (Keren kaannn,, berburu banteng X))

Jum’at 2 Januari 2015 Setelah kami merapihkan diri numpang mandi SPBU terdekat pulang dari kawah ijen, (mandi bebek tercepat karena digedor2 orang mo P**P) kami pun melanjutkan perjalanan sekitar 2 jam ke baluran. Untuk masuk kawasan taman nasional dikenakan biaya Rp 5000/orang, inih hemat bebb untuk para bacpacker yg kantong pas2 an...

Tengkorak Banteng yang jadi maskot Taman Nasional Baluran
Dari pintu gerbang perjalanan berlanjut 15 KM menuju savana bekol dengan kondisi jalan yang amburegulll amburegull emesyuuu barewelll barewell (maaf mulai hilang fokus).. sepanjang perjalanan menyusuri hutan mobil kami diikuti sekawanan kupu kupu putih cantik beterbangan (adegan katro berikutnya adalah buka kaca mobil lalu nyanyi kupu kupu yg lucu kemana engkauu terbangg,,, ahh syudahh)

Savana bekol merupakan salah satu spot untuk melihat eksotisme savana dengan latar belakang gunung baluran yang ciamikkk. Sesuai arahan dari bapak penjaga di sore hari lah kita bisa melihat para hewan sedang keluar hutan untuk minum di kubangan air yang sengaja dibuat di sekitar savana tersebut. Hari itu kami pun beruntung dapat menyaksikan rusa yang asyik merumput, kerbau liar yang sedang berkubang dilumpur, monyet yang bergelantungan , Macan tutul yang sedang mengejar kumpulan zebra, jerapah dengan leher panjangnya sedang asyik bercengkarama, burung elang yang terbang tinggi mengangkasa.. *abaikan sebagian besar hanya imajinasi liar, tapi percayalah sekian detik anda akan terhipnotis oleh suasana afrika disana..

Kawanan monyet yang lagi asyik gelantungan, Rusa dan Kerbau
yang sedang merumput gagal didokumentasikan  *tears 

Cara terbalik menikmati baluran adalah dengan berjalan kaki mendekati  hewan yang sedang berkeliaran, atau mengamati dari atas pos pengamatan yang berada di atas bukit. Tapi sayang waktu itu Mr. Luci (Supir semprul di chapter 1)  gk bisa diajak kompromi parkir dipinggir savana karena takut diseruduk banteng (hewan juga pilih2 kali yaa nyeruduk yg ca’em, hahaaa) dan kaki kami yang baru turun gunung tak lagi bersahabat untuk diajak jalan, jadi kami hanya turun sebentar dari mobil mengabadikan beberapa foto sebagai kenang kenangan.


Nampang Narsis...

Perjalanan kami lanjutkan menuju pantai bama yang lokasinya masih berada di kawasan Taman Nasional Baluran. Pantainya berparsir putih dan berombak tenang, sepanjang garis pantai banyak ditumbuhi pohon bakau. Dan 1 hal banyak monyet berkeliaran dipantai ini jadi jaga baik baik barang bawaan anda..

Kami menghabiskan sore itu berburu senja yang ketutup awan ditepi pantai sambil meratapi diri karena angan2 snorkeling sudah lenyap bersama tergelincirnya matahari, padahal eksotisme bawah laut di pantai ini juga gak kalah keren untuk melihat kawanan nemo berenang di antara terumbu karang.

Heyyy baluran..  mungkin aku akan kembali lagi... aku belum menginjakkan kaki di savana keringmu di bulan kemarau, aku belum menikmati indahnya sunrise atau sunset di pantai bama, aku belum menjelajah bawah lautmu, aku belum menyapa penghuni liarmu diluar kaca mobil dan lagi aku belum bertualang ala tarzan di hutan tropismu ... semoga!!

                              @ranzz_21 









No comments:

Post a Comment